Rabu, 26 Mei 2010

kota tua jakarta





Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Dulu, Museum Sejarah Jakarta merupakan Balai kota, yang dalam bahasa Belandanya disebut Staadhuis. Bangunan ini dibangun dari tahun 1707 hingga tahun 1710. Pada tahun 1970 bangunan ini direnovasi dan kemudian diresmikan pada tahun 1974 menjadi Museum Sejarah Jakarta.

Selain menjadi Balai kota, bangunan ini juga berfungsi sebagai Dewan Kotapraja atau College van Schepen. Dewan ini adalah dewan yang menangani perkara pidana dan perdata warga kota Batavia. Terdakwa yang akan diadili, terlebih dahulu mendekam di penjara yang berada di bawah tanah. Bagi yang terbukti melakukan kejahatan dan memberontak kepada Pemerintah Belanda akan mendapat hukuman gantung. Saat eksekusi hukuman gantung berlangsung, masyarakat sekitar diundang ke depan Staadhuis dengan cara membunyikan lonceng yang terdapat di atas bangunan. Hingga saat ini lonceng tersebut masih ada.

Bangunan Museum Sejarah terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat. Bangunan berlantai dua ini juga banyak menyimpan koleksi benda-benda peninggalan yang menggambarkan perkembangan Jakarta dari mulai zaman pra-sejarah hingga kini. Ada mata uang zaman VOC, perabotan rumah tangga seperti furnitur dari abad 17-19, meriam kuno, bendera zaman Fatahillah, lukisan-lukisan Raden Saleh, serta potret Gubernur Jenderal VOC.

Pelabuhan Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di utara Jakarta ini sudah dikenal sejak abad ke-12. Kala itu, pelabuhan Sunda Kelapa ini adalah pelabuhan terpenting bagi Kerajaan Padjajaran. Banyak kapal layar niaga dari berbagai bangsa membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, anggur, dan lain-lain untuk ditukarkan dengan rempah-rempah.

Setelah masuknya Islam dan penjelajah dari bangsa Eropa, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi rebutan. Hingga akhirnya, Pemerintah Belanda menguasai Pelabuhan Sunda Kelapa kurang lebih selama 300 tahun. Pada awal Pelabuhan Sunda Kelapa dikuasai Belanda, pelabuhan ini dibangun dengan kanal sepanjang 810 meter. Kemudian pada tahun 1817, Pemerintah Belanda memperbesarnya menjadi 1.825 meter.

Setelah Indonesia merdeka, Pelabuhan Sunda Kelapa mengalami perubahan. Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas 760 hektar, ditambah dengan luas perairan 16.470 hektar yang terbagi menjadi dua, yaitu pelabuhan utama dan pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan utama memiliki panjang 3.250 meter dan dapat menampung 70 perahu layar. Sedangkan pelabuhan Kalibaru memiliki panjang 750 meter dan mampu menampung kurang lebih 65 kapal antar pulau.

Kalibesar
Kalibesar merupakan nama jalan di daerah Jakarta Utara. Letaknya tidak jauh dari Museum Sejarah Jakarta. Dengan berjalan kaki dari Museum Sejarah Jakarta, kita hanya membutuhkan waktu lima menit saja untuk mencapai jalan Kalibesar ini.

Dulu pada abad ke-17, Jalan Kalibesar terkenal sebagai daerah pusat bisnis perdagangan yang cukup terkenal dan bergengsi. Jalan Kalibesar ini biasa disebut Grootegracht yang artinya kali besar, karena di jalan tersebut terdapat kali yang diapit jalan dan bangunan.

Selain pusat bisnis perdagangan, di Jalan Kalibesar juga banyak terdapat rumah penduduk Cina. Kali itu sendiri menjadi jalur lalu lintas kapal bongkar muat barang. Hingga akhirnya pada tahun 1740, terjadi kerusuhan di Jalan Kalibesar dan banyak rumah penduduk dibakar. Pada tahun 1870, Jalan Kalibesar dibangun kembali.

Di Jalan Kalibesar terdapat bangunan berlantai dua dan berwarna merah. Nggak heran kalau bangunan ini disebut Toko Merah. Bangunan ini sangat terkenal pada zaman dulu karena pernah ditinggali oleh beberapa Gubernur Jenderal VOC. Saat ini bangunan Toko Merah masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai perkantoran.

Selain Toko Merah, di Jalan Kalibesar juga terdapat jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Kota Intan. Jembatan yang dibangun pada tahun 1628 ini bisa diangkat dan diturunkan apabila ada kapal atau perahu yang lewat. Jembatan Kota Intan dilengkapi pengungkit untuk menaikkan sisi bawah jembatan. Apabila ada kapal atau perahu yang lewat, maka penjaga jembatan akan segera menarik pengungkit jembatan tersebut. Sekarang jembatan tersebut tidak bisa digunakan lagi karena umurnya yang sudah tua.

gunung bromo




Bromo
Dingin, begitulah yang akan Anda rasakan saat pertama kali Anda keluar dari mobil. Suhu disini mencapai 10 derajat bahkan sampai 0 derajat Celsius saat menjelang pagi. Maka, Anda hendaknya mempersiapkan pakaian dingin, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal untuk mengatasinya. Tapi, bila Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling yang menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.




Melihat Matahari Terbit Bromo dari Pananjakan
Pengunjung biasa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi. Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.

Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.




Kawah dan Lautan Pasir Bromo
Selesai menyaksikan matahari terbit, Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar. Ternyata Anda melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Daerah yang gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan Anda bernafas.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70.000,- atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Sekarang, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang tingginya 2.392 m dari permukaan laut, Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan Anda kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat kita nikmati.

taman wisata mekarsari




Bila Taman Wisata Mekarsari merupakan taman eksotis yang mengkoleksi beragam jenis tanaman buah-buahan dari berbagai daerah di Indonesia. Letaknya ada di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Kabupaten Bogor. Bila dari Jakarta waktu tempuh untuk menuju ke tempat ini lebih kurang satu jam. PT Mekar Unggul Sari sebagai pengelola Taman Wisata Mekarsari menawarkan banyak program menarik dengan fasilitas yang komplit. Begitu berada di Taman Wisata yang luasnya mencapai 264 hektar ini, kita akan disuguhi bermacam jenis atraksi wisata.

Kunjungan bisa diawali berkeliling menggunakan kereta wisata untuk menyaksikan koleksi tanaman yang ada. Selama berkeliling kita akan melewati beberapa obyek-obyek menarik seperti, areal pembibitan, persemaian, areal rumah plastik, wahana outbound, kebun sayur, kolam pemancingan, tanaman buah dalam pot, kebun wisata melon, kebun salak, rambutan, jeruk, nangka, belimbing dan lain sebagainya.

Saat melewati kebun wisata melon, sebaiknya kita turun sejenak untuk melihat tanaman melon yang ada di dalam rumah plastik. Bila saat berkunjung tanaman melon sedang berbuah, kita bisa memetik melon langsung dari batangnya. Jenis melon yang tersedia cukup beragam, seperti melon golden light, jade flower, glamour, golden langkawi, dan renong. Setelah puas berkeliling dengan kereta wisata, kita bisa istirahat sejenak di bangunan air terjun. Bangunan ini cukup unik bila dilihat dari luar, karena dari atas gedung mengalir air ke bawah layaknya air terjun.

Buah Unggulan
Taman Wisata Mekarsari saat ini sudah mengkoleksi ribuan tanaman dari beberapa jenis species. Selain buah yang ditanam sesuai dengan aslinya, ada juga tanaman buah yang merupakan hasil kreasi sendiri dari Laboratorium Mekarsari. Beberapa produk yang telah dihasilkan dari laboratorium ini telah berhasil menarik minat pengunjung, bahkan sudah menjadi produk unggulan. Sebut saja seperti nenas arnis, barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air toon klow, jambu air cengkih, nangkadak, cempeka dan pedakka.
Tiga jenis buah yang disebut terakhir adalah hasil persilangan antara cempedak dan nangka. Rasa dan aromanya sangat khas. Manis seperti cempedak namun bentuknya seperti nangka. Saat ini tanaman tersebut sedang dalam pengembangan. Bila tertarik untuk membeli bibitnya, bisa di dapat di Garden Center, tempat yang mengkhususkan menjual aneka bibit tanaman buah.

Paket Program Wisata
Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Mekarsari, mulai dari wisata petik buah, wisata mainan anak-anak, outbound sampai wisata pendidikan. Untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut kita bisa memilih paket-paket yang telah disediakan oleh pengelola, seperti paket tur menanam, budidaya tanaman, tur berkebun, paket pelajar, paket perusahaan, perkemahan, outbound, kultur jaringan tanaman, paket hiburan dan masih banyak lagi. Semua paket-paket tersebut sengaja dibuat untuk memudahkan kita melakukan aktivitas selama berada di kebun buah tropis terbesar di dunia ini.

Bila Anda tertarik untuk mengunjungi Mekarsari, segeralah jadwalkan kunjungan Anda. Untuk lebih memberikan kenyamanan dan kepuasan, sebaiknya Anda konfirmasi terlebih dahulu melalui telepon, guna menda-patkan informasi yang cukup jelas mengenai fasilitas dan waktu yang tepat untuk berkunjung. Anda bisa menanyakan, tanaman apa saja yang sedang berbuah, karena tidak semua tanaman berbuah setiap saat secara bersamaan. Anda tentunya tidak mau kecewa dengan melihat tanaman yang ada di Mekarsari tanpa melihat buah-buah yang bergantungan.

Apalagi jika Anda berkunjung secara rombongan, tentunya harus konfirmasi terlebih dahulu agar saat berada di lokasi, Anda akan terasa lebih nyaman, dan yang pasti Anda bersama rombongan akan selalu dipandu oleh petugas lapangan sambil diberikan penjelasan tentang fasilitas yang ada